Thursday, January 15, 2015

Usaha kecil,KIAT KIAT SUKSES,Kelebihan & Kelemahan Usaha Kecil

 

Usaha kecil,KIAT KIAT SUKSES,Kelebihan & Kelemahan Usaha Kecil

Usaha kecil

Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan); penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00; milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi.

KIAT KIAT SUKSES

1.    Niat kerja ikhlas karena Allah. Yang penting niat kita adalah ikhlas. Semua orang pasti ingin usahanya maju dan ia bisa menjadi kaya. Namun kita perlu bersikap ikhlas dan sabar karena semua itu tidaklah gampang tanpa adanya niat kita yang dilandasi kedekatan kita dengan Tuhan.

2.    Menyenangi pekerjaan. Tentu kita perlu menyenangi semua pekerjaan yang kita tekuni. Hati kita harus nyaman dengan pekerjaan itu. karena jika kita menyenangi pekerjaan itu maka alhasil kreatifitas pun akan keluar dengan sendirinya dari dalam diri kita.

3.    Tentukan visi dan misi. Tidak hanya di instansi dan lembaga, sebuah usaha juga perlu punya memiliki visi dan misi yang jelas dan nyata agar mudah dalam menentukan arah kebiajakan untuk setiap langkah usahanya.

4.    Jujur dan amanah. Ini sangat diperlukan sekali hingga saat ini. ibu Pamella dulu melakukan hal itu dengan pemasok barangnya. Hal ini juga telah duluan dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Nabi kita juga adalah seorang pekerja keras dan beliau adalah orang yang mampu dipercaya. Oleh sebab itu kita perlu menanamkan jiwa amanah dalam diri kita masing-masing.

5.    Memulai dengan modal pribadi. Walau modal kita kecil, mulailah dengan usaha skala kecil pula sesuai dengan modal yang kita punya. Jangan suka bergantung pada orang lain dan Bank.  Bagaimana caranya kita punya modal yang cukup? Salah satu caranya adalah dengan kebiasaan menabung.

6.    Kerja keras dan semangat tinggi. Tidak ada yang namanya sebuah keberhasilan yang dicapai tanpa kerja keras. Kerja keras sangat diperlukan dan merupakan kunci untuk meraih apa yang dicita-citakan. Kerja keras perlu dibangun bersamaan dengan rasa semangat yang tinggi. Rasa semangat yang tinggi inilah yang akan mampu menjaga semangat kerja keras.

7.    Belajar bisnis terkini. Yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur ataupun calon entrepreneur adalah dengan melek dengan segala bentuk perkembangan yang ada. Jangan sampai ketinggalan karena persaingan akan semakin ketat. Jika mampu mencermati kondisi pasar yang semakin berkembang lalu dibarengi dengan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar seperti ikut seminar dan workshop-workshop maka bisnis yang kita tekuni akan mampu melejit dengan baik. Dan itulah yang telah dilakukan oleh para entrepreneur sukses.

8.    Pandai mengamati peluang. Peluang adalah suatu hal yang sangat berarti bagi seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur harus mengasah kemampuannya untuk pandai mengamati peluang yang ada. Karena yang namanya peluang hampir sama dengan sebuah kesempatan yang belum tentu datang dua kali. Jika tidak mampu mengamati peluang maka sulit bagi seorang entrepreneur dalam mengembangkan usahanya. Peluang ada dimana-mana yang diperlukan hanyalah kejelian untuk melihat itu semua.

9.    Menjaga keutuhan rumah tangga. Hah? Apa hubungannya dunia usaha dengan keutuhan rumah tangga? Jika keutuhan rumah tangga seorang entrepreneur berjalan baik maka usaha yang sedang digelutinya juga akan utuh dengan sendirinya. Secara logika tentu dapat kita simpulkan bahwa seorang entrepreneur tidak akan memikirkan masalah-masalah internal dalam kehidupannya dan akan fokus mengurusi usahanya. Selain itu dengan keutuhan rumah tangga sebuah usaha akan berkembang dengan baik karena adanya dukungan dan doa dari setiap anggota keluarga. Hal tersebut akan mampu memotivasi seorang entrepreur untuk berusaha lebih baik lagi.

10. Selalu berdoa dan menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya. Tuhan pasti akan membalasi setiap usaha yang dilakukan oleh hamba-Nya. Baik itu positif maupun degatif. Kerja keras yang dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebuah kegiatan positif dan juga merupakan amal ibadah. Karena khususnya dalam Islam, bekerja adalah bagian dari ibadah. Oleh karena itu pasti tuhan akan membalasi setiap usaha yang dilakukan. Dekat dan senantiasa berdoa kepada tuhan guna kelancaran usaha adalah sebuah jalan usaha yang mesti dilakukan oleh seorang entrepreneur sejati.

Demikianlah kiat-kiat yang bisa kita cermati dalam mengembangkan kemampuan kita dalam berwirausaha kini dan nanti. Semoga kiat-kiat tersebut dapat diamalkan dan memberikan energi positif untuk para entrepreneur maupun para calon entrepreneur yang sebentar lagi akan menjadi entrepreneur handal dan sukses. Amin!
 
Kelebihan & Kelemahan Usaha Kecil
Kelebihan Usaha Kecil

a. Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsimanajerial seperti marketing, finance, dan administrasi. Hal ini dapat dijadikan kelebihan karena dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan yang ada.

b. Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta barang dan jasa-jasa baru. Usaha kecil yang semakin banyak dapat kita jumpai akhir-akhir ini juga dapat membantu pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu usaha kecil yang bermunculan memiliki ide-ide baru yang menarik.


c. Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, namun tidak memiliki rencana jangka panjang.
d. Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa. Dalam usaha kecil ini pemilik dibebaskan untuk menentukan berapa harga produksi atas barang atau jasanya.

e. Prosedur hukumnya sederhana. Usaha kecil memiliki kelebihan dibidang hukum yaitu mudah mendirikannya, berbeda dengan usaha yang besar atau industri besar yang harus berlandaskan hukum serta notaris.

f. Pajak relatif ringan, hal ini juga termasuk kelebihan usaha / industri kecil dibanding industri besar karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan perusahaannya.

g.. Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki. Pemilik perusahaan kecil memiliki wewenang bebas membubarkan usahanya kapan saja, sesuai yang diinginkan oleh sang pemilik.

h.  Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. Pemilik bebas ingin menggunakan waktunya kapan saja untuk mengelola perusahaannya.

i.   Pemilik menerima seluruh laba. Karena perusahaan kecil hanya dimiliki oleh pemiliknya sendiri maka laba yang didapat akan dinikmati sendiri pula.

j. Umumnya mampu untuk survive. Pada umumnya perusahaan kecil lebih mampu untuk bertahan daripada perusahaan besar, misalnya saja saat terjadi inflasi perusahaan besar banyak yang melakukan PHK pada karyawannya sedangkam perusahaan kecil tetap bisa berjalan.

k. Cocok untuk mengelola produk, jasa, atau proyek perintisan yang sama sekali baru, atau belum pernah ada yang mencobanya, sehingga memiliki sedikit pesaing.

l. Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah demi berkembangnya usaha kecil.

m. Diversifikasi usaha terbuka luas sepanjang waktu dan pasar konsumen senantiasa tergali melalui kreativitas pengelola.

n. Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal. Industri kecil tidak membutuhkan terlalu banyak biaya jadi investasi yang besarpun tidak selalu dibutuhkan. Tenaga pada industri kecilpun tidak banyak yang menggunakan orang-orang yang berpendidikan tinggi melainkan skill yang dapat dilatih atau di beri pelatihan sebelum direkrut menjadi karyawan.
 
Kelemahan Usaha Kecil

a. Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas jam kerja standar. Hal ini disebabkan karena fungsi seorang pemilik yang merangkap menjadi manajer dan posisi lainnya, sehingga banyak karyawan yang melakukan produksi hingga diluar bata jam kerja.

b. Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya perencanaan kas.

c. Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kadang kurang laku.

d. Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-prinsip manajerial. Hal ini dikarenakan seorang pemilik yang merangkap posisi manajerial diperusahaannya.

e. Keterbatasan Financial. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik perusahaan saja. Sulit bagi perusahaan kecil untuk meminjam dana yang banyak di bank maupun perseorangan.

f. Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau belum pernah merumuskan.

g. Risiko dan utang-utang kepada pihak luar ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik perusahaan karena memiliki tanggung jawab tak terbatas.

h. Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi pengelola, serta lemah dalam promosi. Kebanyakan karyawan di usaha kecil hanya melakukan apa yang pemiliknya minta.

i. Tidak pernah melakukan studi kelayakan, penelitian pasar, dan analisis perputaran uang tunai seperti yang dilakukan oleh perusahaan besar.

j. Kesulitan dalam hal pemasaran karena tidak adanya manajemen khusus bagian pemasaran yang dapat membantu memasarkan, jadi produk hanyak dipasarkan sebatas sepengetahuan sang pemilik perusahaan.

k. Keterbatasan SDM. Hal ini dapat berlaku bagi usaha kecil yang dalam proses produksinya membutuhkan keahlihan khusus yang tiap karyawannya harus bisa melakukannya, jika tidak diberikan pelatihan sebelum kerja maka akan semakin sulit mencari pengganti tenaga yang lama jika saja usia mereka sudah tidak muda lagi.

0 comments:

Post a Comment

Flag Counter

Popular Posts

Blog Archive

Total Pageviews

Powered by Blogger.